Jakarta – PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) membidik pertumbuhan pendapatan berkisar 20-30% pada 2025. Tahun 2024, emiten berkode saham NINE ini optimistis mampu melampaui pendapatan setahun sebelumnya, yakni dari sebesar Rp14,7 miliar menjadi Rp15 miliar.
“Kami optimistis dengan sejumlah indikator dari kinerja keuangan per Kuartal III/2024 kemarin, NINE akan mencapai pertumbuhan maksimal tahun ini sebagai tonggak konsistensi pertumbuhan kinerja ke depannya,” kata Direktur Utama PT Techno9 Indonesia Tbk Nuzwan Gufron dalam siaran pers dikutip Sabtu (7/12/2024).
Manajemen NINE menjelaskan, sejumlah proyek-proyek pengadaan IT akan menjadi target Perseroan pada 2025 dengan memanfaatkan keanggotaan Perseroan terdaftar di e-katalog dan SiKap. Selain itu, memasuki cyber-security services dan AI services yang merupakan masa depan dari industri IT.
Selanjutnya, Perseroan juga menjelaskan adanya transaksi pembelian saham NINE sebesar 12% oleh Noprian Fadli selaku komisaris utama dari Heddy Kandou selaku pemegang saham pengendali (PSP).
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Keterbukaan Informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa, transaksi pembelian saham tersebut tidak mengubah Heddy Kandou sebagai PSP.
Transaksi tersebut, jelas manajemen NINE, bertujuan untuk memberikan gambaran positif strategi Perseroan ke depan dari PSP kepada stakeholders dan juga akan membuka peluang masuknya investor dan mitra strategis.
“Saat ini Perseroan dalam tahap pembahasan dengan dua investor, satu investor asing dan satu investor lokal yang berminat berinvestasi di NINE yang proyeknya bernilai triliunan, yang nantinya dapat menjadikan NINE lebih besar dan lebih menguntungkan bagi pemegang saham publik. Diharapkan minggu depan sudah dicapai kesepakatan dengan salah satu investor,” Kata Nuzwan.
Di sisi lain, Komisaris Utama PT Techno9 Indonesia Tbk Noprian Fadli menyampaikan bahwa salah satu pertimbangan dirinya membeli 12% saham adalah karena NINE sangat prospektif. Dia menambahkan, potensi bisnis NINE menguntungkan dan dapat segera dikembangkan mulai tahun 2025 dengan didukung oleh investor dan mitra strategis. (Investor.id)