PONTIANAK– Terminal Kijing dibawah pengelolaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak, Kalimantan Barat menargetkan dapat melayani arus barang jenis curah kering sebanyak 230.000 ton dan curah cair sebesar 2,7 juta ton.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak, Kalbar Hambar Wiyadi mengatakan jika target tersebut sangatlah realitis meskipun tetap dibayangi adanya ancaman resesi global.
Namun, angka tersebut jauh meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun 2022. Pada periode 2022 sejak diresmikan pada 9 Agustus, pelabuhan Kijing melayani 633.486 ton curah cair dan 23.300 ton barang curah kering. “Itu target kami pada 2023 ini,” kata Hambar kepada shipownersforum.com, Minggu, 15 Februari 2023.
Hambar menjelaskan guna meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan, Terminal Kijing – Pontianak secara konsisten menerapkan green port atau pelabuhan hijau.
Terminal Kijing sendiri telah mendapatkan penghargaan sebagai pelabuhan hijau green port dari Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi yang diserahkan bersama sembilan perusahaan/terminal lainnya pada 28 Desember 2022.
Program green port di Terminal Kijing menjadi bagian komitmen dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak-Kijing dalam mengurangi emisi karbon di sekitar pelabuhan. “Kami bersyukur atas pencapaian prediket green port ini,” katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar Green Port Award 2022, Rabu (28/12/2022) di Jakarta.

Green Port Award 2022 mengusung tema Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia. Kemenko Marves dalam penyelenggaraan Green Port Award 2022 bekerja sama dengan IDSurvey.
Tim asesor dalam penyelenggaraan Green Port Award 2022 beranggotakan perwakilan Sucofindo dan Biro Klasifikasi Indonesia, didampingi perwakilan dari Kemenko Marves, KLHK, Kemenhub, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM yang tergabung dalam Dewan Pertimbangan dan Tim Teknis Kelompok Kerja (Pokja) Asesmen Green Port.
Kriteria Green and Smart Port yang diterapkan oleh Tim Pokja telah merujuk kepada panduan Internasional yaitu Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Services Network (APSN).
Program asesmen Green Port 2022 telah selesai dan diikuti oleh 10 pelabuhan di Indonesia, yaitu 7 pelabuhan Pelindo dan 3 pelabuhan khusus.
Dari 10 pelabuhan tersebut, terdapat 6 pelabuhan telah memiliki nilai di atas 75 persen berdasarkan kriteria yang difokuskan pada manajemen pengelolaan limbah, energi dan pengendalian perubahan iklim.
Adapun 10 pelabuhan yang menerima penghargaan green port adalah Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Petrokimia Gresik, PT Krakatau Bandar Samudera – Terminal Umum Krakatau Bandar Samudera, Terminal Khusus PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Bali Nusra Pelabuhan Benoa, PT Pelindo Terminal Petikemas – Terminal Petikemas Semarang, PT Terminal Teluk Lamong (TTL), PT IPC Terminal Petikemas – Tanjung Priok, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 – Pelabuhan Tenau Kupang, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Banten – Pelabuhan Ciwandan, PT Pelabuhan Indonesia(PERSERO) Regional 2 Pontianak Terminal Kijing. (AJ)