JAKARTA-PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menyelesaikan amanat Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan untuk melanjutkan konsolidasi bisnis. Hal ini dilakukan melalui proses pengalihan atau inbreng saham anak usahanya, PT Prima Multi Terminal (PMT) ke Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP).
Proses ini dilakukan sebagai lanjutan dari transformasi bisnis Pelindo pasca penggabungan dalam rangka menciptakan layanan yang lebih efisien serta meningkatkan core competence bisnis untuk layanan peti kemas.
Penandatanganan Inbreng Saham dilakukan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, Direktur Utama SPTP M. Adji, dan Direktur PMT Rudi Susanto yang disaksikan oleh Sub Keasdepan Koordinator Jasa Logistik Kementerian BUMN Setyo Puji Hartono dan Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio. Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Pengembangan Bisnis PT Waskita Karya (Persero), Tbk Septiawan Andri Purwanto.
“Dengan melakukan inbreng PMT pada SPTP pada hari ini, maka seluruh program inbreng anak-anak perusahaan ke subholding sudah tuntas, dan selanjutnya masuk ke dalam proses pemurnian bisnis. Alhamdulillah, seluruh proses kajian terkait pemurnian bisnis dengan milestone hingga tahun 2025 sudah selesai dan siap diproses lebih lanjut,” ujar Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra dalam keterangan tertulis, Kamis (2/2/2023) seperti dikutip dari cnbcindonesia.com.
Dia berharap dengan dialihkannya PMT ke SPTP dapat mewujudkan service excellence di rantai logistik, komersialisasi jasa untuk meningkatkan penciptaan nilai, serta mendorong peningkatan kinerja operasional dalam rangka peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan.

Sementara Sub Keasdepan Koordinator Jasa Logistik Kementerian BUMN Setyo Puji Hartono mengatakan langkah ini merupakan inbreng terakhir kepada subholding untuk menuju fase berikutnya. “Selamat untuk berkinerja lebih giat untuk mencapai target-target selanjutnya sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Pemegang Saham,” ujar dia.
Adapun melalui inbreng ini, SPTP mewakili sebanyak 97,73% dari keseluruhan saham pada PMT, sedangkan PT PP mewakili 1,26%, dan PT Waskita Karya mewakili 1,01% saham yang ditempatkan dan disetor dalam Perseroan.
Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio mengatakan langkah ini merupakan momentum untuk mencapai target bisnis. “Kita harus bekerja sama dengan seluruh jajaran, serta untuk mengakselerasi upaya-upaya dan terobosan. Ke depannya akan ada tantangan lebih besar untuk dihadapi bersama,” tegas dia.
Sebelumnya, proses inbreng saham anak-anak usaha telah dilaksanakan selama dua tahap. Pertama pada awal 2022, yakni anak-anak perusahaan Pelindo klaster petikemas pada SPTP, anak-anak perusahaan Pelindo klaster non-petikemas pada Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), dan anak-anak perusahaan Pelindo klaster marine, equipment & port services pada Subholding PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM). Kemudian pada Maret 2022, anak-anak perusahaan Pelindo klaster logistic and hinterland development pada Sub Holding PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL).
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono juga mengungkapkan inbreng ini merupakan yang terakhir dilakukan korporasi kepada subholding. “Saya minta kepada SPTP selaku penerima inbreng untuk memastikan PMT dapat dirawat dan dibesarkan. Kerja sama yang solid dan dukungan keluarga besar Pelindo dibutuhkan untuk menyukseskan seluruh program pasca merger,” tutup dia. AJ