JAKARTA-Meskipun peringkat indeks kinerja logistik (LPI) Indonesia versi Bank Dunia turun dari 46 ke urutan 63 tahun ini, tetapi Kementerian Perhubungan meyakini jika penerapan sistem Inaportnet atau digitalisasi pelayanan kepelabuhanan telah menurunkan biaya logistik.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sudah 149 pelabuhan di Indonesia yang menerapkan sistem Inaportnet atau digitalisasi pelayanan kepelabuhanan sehingga mendorong standarisasi dan transparansi yang pada akhirnya menekan biaya logistik.
Inaportnet merupakan sistem digital yang mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang standar dalam melayani kapal dan barang dari seluruh instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi mengatakan, terimplementasinya Inaportnet di pelabuhan merupakan langkah keseriusan pemerintah dalam melakukan pembenahan pelayanan di pelabuhan. “Ini juga merupakan upaya kolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait di pelabuhan melalui digitalisasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/8/2023).
Kemenhub pun menargetkan hingga akhir 2023 bisa tercapai 260 pelabuhan yang menerapkan sistem Inaportnet. Menurut Antoni, pihaknya bersama kementerian/lembaga lainnya terus melakukan perbaikan untuk menata pelaksanaan logistik nasional guna meningkatkan daya saing Indonesia di global.
Berbagai langkah strategis pun dilakukan pemerintah, seperti penerapan Inaportnet dan penguatan regulasi. Penguatan regulasi dilakukan dengan penerbitan Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
Ditjen Perhubungan Laut pun terus mendorong penerbitan beberapa peraturan menteri serta peraturan turunan terkait. “Penguatan regulasi ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan yang transparan dan akuntabel di pelabuhan. Dengan pembaruan regulasi dan sistem Inaportnet maka diperlukan pun koordinasi yang berkesinambungan untuk pelayanan prima di pelabuhan,” ucapnya.
Untuk penguatan koordinasi, kata Antoni, maka secara berkala dilakukan rapat koordinasi teknis sistem Inaportnet. Pada tahun ini, melalui pelaksanaan rapat teknis tersebut diharapkan dapat menjadi langkah evaluasi dan koordinasi penerapan sistem Inaportnet di Indonesia.
“Sehingga sistem Inaportnet berjalan dengan baik serta mampu meningkatkan standarisasi pelayanan di pelabuhan menjadi lebih transparan, terukur, reliabel, dan efektif yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya logistik di pelabuhan Indonesia,” pungkas Antoni.