JAKARTA – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) rontok lagi pada Rabu (13/11/2024). Ini merupakan pelemahan dua hari betuntun karena tertekan pelemahan ekspor.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Rabu, kontrak berjangka CPO untuk November 2024 turun 39 Ringgit Malaysia menjadi 5.185 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Desember 2024 melemah 39 Ringgit Malaysia menjadi 5.037 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Januari 2025 terkoreksi 39 Ringgit Malaysia menjadi 4.987 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Februari 2025 jatuh 29 Ringgit Malaysia menjadi 4.931 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO Maret 2025 turun 16 Ringgit Malaysia menjadi 4.837 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO April 2025 melemah 5 Ringgit Malaysia menjadi 4.722 Ringgit Malaysia per ton.
Dikutip dari Bernama, trader minyak sawit David Ng mengatakan, perlambatan ekspor membebani harga CPO. Tidak hanya itu, sentimen pasar semakin diredam oleh melemahnya minyak kedelai berjangka di Chicago Board of Trade (CBoT).
“Kami melihat support pada 4.950 Ringgit Malaysia dan resistance pada 5.100 Ringgit Malaysia per ton,” katanya. (Investor.id)