Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Meletus, Begini Kesiagaan Angkutan Penyeberangan

Jakarta-Menyikapi bencana alam letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang telah menyebabkan sebaran abu vulkanik luas dan berdampak pada terganggunya aktivitas transportasi udara—termasuk penutupan beberapa bandara dan pengalihan rute penerbangan—DPP GAPASDAP menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi ini.

Ketua Umum DPP GAPASDAP, Bapak Khoiri Soetomo, menyampaikan bahwa dalam kondisi darurat seperti ini, kelancaran konektivitas transportasi antarwilayah harus tetap terjaga, baik untuk mendukung mobilitas masyarakat, distribusi logistik, maupun keberlanjutan sektor pariwisata—terlebih saat ini bertepatan dengan masa libur sekolah yang banyak diisi oleh wisatawan domestik maupun internasional.

Khoiri Soetomo, Ketua Umum Gapasdap

“Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan komitmen kami terhadap konektivitas nasional, GAPASDAP telah menyiagakan dan memastikan operasional penuh seluruh armada kapal penyeberangan di lintasan strategis nasional tetap berjalan 24 jam, 7 hari dalam seminggu.” ujar Khoiri Soetomo.

Adapun armada yang siap melayani masyarakat mencakup antara lain  Lintasan Ketapang – Gilimanuk dengan 54 kapal, Lintasan Padangbai – Lembar dengan 26 kapal,  Lintasan Kayangan – Pototano dengan 28 kapal, Lintasan Sape – Labuan Bajo dengan 2 kapal, serta lintasan lainnya di seluruh Nusantara yang tetap beroperasi secara normal dan siap menampung lonjakan penumpang maupun kendaraan.

Baca Juga:  Cuaca Buruk, ASDP Imbau Pengguna Kapal Laut untuk Bepergian Lebih Awal Saat Libur Nataru

Seluruh armada yang dioperasikan oleh anggota GAPASDAP telah memenuhi standar keselamatan pelayaran dan mengacu pada regulasi minimum service level yang terus ditingkatkan demi kenyamanan pengguna jasa.

“Kami mengajak masyarakat dan wisatawan yang terdampak penutupan bandara untuk menjadikan kapal penyeberangan sebagai alternatif transportasi yang aman, andal, dan terhubung. Tiket dapat dipesan secara online melalui aplikasi Ferizy, atau langsung di outlet penjualan resmi di pelabuhan yang belum tercover oleh sistem Ferizy,” imbuhnya.

DPP GAPASDAP juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk operator pelabuhan, pemerintah daerah, dan instansi keselamatan pelayaran guna memastikan kelancaran operasional kapal dan kenyamanan pengguna selama masa darurat ini.

Atas nama seluruh anggota GAPASDAP, kami turut mendoakan keselamatan seluruh masyarakat terdampak dan mengajak semua pihak untuk tetap tenang, waspada, serta memanfaatkan moda transportasi laut sebagai solusi efektif dan aman dalam menjaga mobilitas antarpulau. AJ

Bagikan

INFORMASI TERKAIT