Forkami: Jokowi Ikut Kecewa Pada Akhirnya Proyek LIN dan ANP Dibatalkan

JAKARTA– Ketua Umum FORKAMI (Forum Komunikasi Maritim Indonesia) dan MSH (Maluku Satu Hati) James Talakua bertandang ke kediaman Presiden ketujuh Ir. H. Joko widodo di Solo pada hari Senin pagi 4 November 2024.

 

Pertemuan empat mata yang berlangsung dalam suasana penuh persahabatan dan hangat tersebut focus membahas mengenai pembangunan kemaritiman di Maluku, khususnya Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Ambon New Port (ANP), tidak ada pembicaraan yang lain termasuk Pilkada Maluku.

 

Sebagaimana diketahui kedua proyek dimaksud masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) pemerintahan Jokowi yang merupakan tuntutan masyarakat Maluku sejak lama, hal ini dilatarbelakangi dengan melimpahnya kekayaan sumber daya alam maritim, namun faktanya tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat Maluku, pokok persoalannya adalah pada sarana prasarana tangkap ikan hingga pemasaran dan distribusi yang tidak mendukung, sehingga gairah masyarakat untuk berkecimpung di bidang kelautan sangatlah minim, mayoritas lebih memilih sebagai pekerja kasar, petani cengkeh dan pala sebagai mata pencahariannya, padahal lahan pertaniannya sangat terbatas.

 

Kondisi ini diperparah lagi dengan kebijakan pembangunan Pemerintah Pusat maupun Daerah yang terkonsentrasi di darat, sementara anggaran untuk pemanfaatan kekayaan laut mendapat porsi yang amat kecil, disamping itu tidak adanya kesungguhan Pemerintah untuk menghadirkan investor guna mendirikan pabrik / manufacture, alhasil kemiskinan menjadi potret klasik masyarakat Maluku sejak berabad – abad yang lalu sampai sekarang ini.

 

Data statistik mencatat produksi dan nilai produksi perikanan tangkap laut Provinsi Maluku tahun 2021 sejumlah 547.463 ton atau senilai Rp 13,7 T, tahun 2022 turun 5,6% menjadi 518.615 ton dengan nilai Rp 13,2 T, penurunan produksi perikanan di Maluku ternyata bertolak belakang dengan produksi Nasional yang mengalami kenaikan 3,8% yaitu di tahun 2021 berjumlah 6.767.572 ton senilai Rp 179,6 T, sedangkan tahun 2022 menjadi 7.026.425 ton dengan nilai Rp 192 T.

Ketua Forkami dan Jokowi

Statistik dimaksud menunjukan adanya disparitas kebijakan Pemerintah dalam pembangunan ekonomi khususnya di bidang kemaritiman, mengingat kekayaan SDA Maluku berada di laut, sehingga data BPS tersebut layak menjadi indikator parametrik disparitas kebijakan.

Baca Juga:  Harga Batubara Anjlok ke Level Terendah Selama Dua Tahun Terakhir

 

Setelah menjelaskan situasi tersebut kepada Jokowi, kemudian James Talakua sangat menyayangkan dibatalkannya LIN dan ANP karena begitu esensialnya kedua proyek dalam meningkatkan hasil laut secara signifikan, sekaligus menjadi solusi konstruktif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi Nelayan selama ini dan terutama menjadi cara ampuh untuk mengatasi kemiskinan di Maluku.

Presiden Pravowo & Ketua Forkami

Menanggapi penjelasan Ketum FORKAMI dan MSH, Jokowi ikut merasakan kekecewaan masyarakat Maluku atas dibatalkannya LIN dan ANP oleh pemerintahannya, keputusan pembatalan diambil dengan sangat berat, banyak aspek yang harus dipertimbangkan, dari sudut manapun proyek tersebut harus segera dibangun. Namun disisi yang lain Pemerintah tengah menghadapi defisit neraca pembayaran yang cukup besar dan kondisi kesulitan keuangan Negara imbas dari pandemi covid-19 yang semua Negara ikut terdampak, ditambah lagi ketidakpastian geopolitik, geoekonomi global dari perang Rusia Ukrania, Israel Palestina serta masih berlanjutnya perang dagang antara AS dengan China yang berpengaruh terhadap perekonomian Dunia termasuk Indonesia.

 

Kemudian berdasarkan hasil penelitian mendalam oleh Badan terpercaya, ternyata calon lokasi LIN dan ANP yakni Desa Waai Maluku Tengah masuk kedalam wilayah rawan gempa, sehingga perlu mencari lokasi lain di Maluku yang lebih aman, akan tetapi masa pemerintahan hanya tinggal 1 tahun, sangat tidak mungkin waktunya untuk melakukan riset dan kajian di lokasi baru yang dilakukan secara komprehensif sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

 

Secara pribadi Jokowi mengatakan dirinya sungguh begitu cintanya dengan Masyarakat Maluku sehingga tidak bisa menerima dan sangat kecewa pada akhirnya proyek LIN dan ANP dibatalkan, sehubungan dengan itu Jokowi akan mendorong pemerintahan yang baru untuk merealisasikan kedua proyek tersebut, untuk itu James Talakua diminta agar secepatnya menemui Presiden Prabowo Subiyanto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka guna menyampaikan usulan LIN dan ANP di Maluku sebagai Proyek Prioritas Strategis dalam RPJMN Kabinet Merah Putih untuk segera direalisasikan.

 

Pada akhir pertemuan, Jokowi mengatakan bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan, maka atas segala kesalahan dan kekilafannya menyampaikan permohonan maafnya ke masyarakat Maluku

Bagikan

INFORMASI TERKAIT